waktu telah menunjukan 09:00 WIB, Pak Anam bersama istrinya pergi menggunakan sepeda motor ke Mall terdekat.
Setelah sampai istri pak anam mengajak untuk makan mie udon, “Mas, makan mie udon yuk…” dengan nada mengajak, istri pak anam ingin makan mie udon
“iyah istriku tercinta,.. nanti yah, emang mahal engga ?” jawab pak anam.
sambil berjalan mencari tempat yang di tuju, istri pak anam menjawab “ya paling satu porsi nya 60-65 ribu mas,.. hehehehe”
“hah ? 65 ribu ?, ngga kemahalan tah sayang ?” saut pak anam, kemudian langsung berhenti seketika itu juga.
“engga ko mas, itu enak banget asli, mas belum coba yah ?” dengan tersenyum, dan duduk di kursi umum.
“belum sayang, tapi se enak apapun itu, mas mau nya yang murah murah aja, itu kemahalan, kita kan sedang mau beli emas kan ? katanya mau beli emas ?” dengan nada sedikit naik dan raut wajah yang datar.
“ya udh, kalo ngga mau !” dengan nada kesal dan kecewa karena ajakannya tidak di penuhi.
kemudian mereka pergi berkeliling mall, sekiranya menemukan makanan yang lebih murah.
“Sayang, tuh ada yang murah”
“ngga mau, ngga enak” saut sang istri.
Pak Anam hanya menghembus nafas panjang-panjang agar tidak terjadi salah faham dan memanaskan situasi.
tepat pukul 10:00 setelah berdepat makanan, akhirnya pak anam pun merayu sang istri yang sedang marah.
“ya udh sayang, jangan ngambek oouh, ayo kita ke mie udon tadi ajah, mas juga udah laper” dengan merangkul dan menggandeng tangan si istri.
“iya mas ? bener ?” saut istri dengan nada gembira.
“iyah bener sayang, ngga papa wis,itung itung coba makanan mahal..” dengan raut wajah yang lembut dan senyum.
akhirnya mereka berdua bergegas menuju menu makanan mie udon, walaupun saat itu di lantai 3 tetapi mereka tetap semangat ke lantai satu untuk menyantap makanan mie udon itu.
“nah, udh sampai….” saut sang istri
” mas mau pesen apa ?” tanya istri kepada pak anam
“hmmm, apa yah,…… itu aja wis, mie udon yang standar aja” jawab pak anam.
“ok siap, entar aku pesenin yah”
“iy sayang”
tak lama kemudian, mie tersebut siap di sajikan, sebelum ke meja makan, mereka harus membayar terlebih dahulu makanan yang mereka pesan kepada kasir yang bertepatan dengan pengambilan makanan.
“udah mba ? ada lagi yang mau di pesan ? ” saut dari kasir kepada istri pak anam.
“paling nambah chicken ayam, udang sama minuman lemon mba” jawab sang istri
pak anam hanya melihat dan diem menyaksikam transaksi itu.
“oouh y udh, jadi total 250 ya ka..” saut si kasir
“oohh iya mba, ini uang nya… ” dengan mengambil dompet di tasnya.
pak anam terdiam dan dalam hati pak anam berkata “hah, makan buat dua orang habis segitu? 250 ? uang segitu bisa beli bakso berapa porsi, uang segitu di real masyarakat sulit di cari, disini mudah banget di habiskan..”
“mas..ayok…kamu yang bawa makanannya ya, aku yang ambil minumannya” saut istri
“iyah sayang,… ”
tak lama kemudian, mereka menyantap mie udon tersebut, antara pak anam dan istri ternyata lebih cepat habis pak anam.
“tuh kan, mas suka, apa yang aku suka pasti mas suka, tuh buktinya habis duluan,hehehehe” saut istri dengan sedikit tertawa kecil.
“iya yah, hahahaha, habis enak juga yah sayang… ” jawab pak anam dengan gembira.
setelah selesai makan mereka berdua melanjutkan perjalanannya untuk membeli emas dan pulang.
hikmah yang bisa dis petik :
1. jangan lah menghamburkan uang secara mubadzir walaupun sebatas kebutuhan ( makan ).
2. carilah makanan yang sekiranya enak dan murah, serta lihatlah orang miskin yang makan ajah susah.
3. tetaplah bahagia kepada istri walaupun terkadang itu terdapat pertentangan pendapat karena kunci rukun adalah menghargai pendapat masing masing serta si suami harus lunak ( mengalah )
4. yakinlah, bahwa rezeki halal yang digunakan untuk membahagiakan istri akan kembali berlipat ganda.
( A.M.Syafi’il Anam, S.Ag )



