Brebes – Bertempat di Kantor PCNU Kabupaten Brebes, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa branding sangat penting bagi kemajuan sekolah dan madrasah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Terutama dalam kemajuan tekhnologi dan informasi. Guru Mi Ta’allumussibyan Sitanggal Rofiq Hidayat mengikuti pelatihan branding, publikasi dan pengelolaan website
Sekolah-sekolah menghadapi tantangan yang tidak mudah di era digital. Perubahan aturan zonasi, rekrutmen guru, dan visualisasi promosi sekolah-sekolah menjadi faktor yang berpengaruh dan menuntut peningkatan kompetensi sekolah Aswaja/NU agar dapat bersaing dengan sekolah lain.
Menghadapi tantangan tersebut, Lp Ma’arif NU Brebes, mengadakan pelatihan branding, publikasi dan website dengan pemateri, Hamidulloh Ibda.
Rita Pranawati, Moderator menjelaskan bahwa penulisan berita yang baik itu penting untuk diketahui oleh guru di sekolah, apalagi saat ini sudah masuk ke era digital. “Hal ini menjadi hal yang penting, karena era digital itu betul betul memanfaatkan medsos, dan hal ini merupakan upaya untuk memahami beragam berita dan teknik menulis berita.” ucapnya.
Materi pertama menjelaskan mengenai dasar – dasar menulis berita yang disampaikan oleh Hamidulloh Ibda. “Secanggih apapun teknik – teknik yang kita miliki tidak akan berguna, jika tidak pernah menulis berita, Oleh karena itu kita harus membiasakan diri menulis berita,” kata dia.
Dapat diartikan bahwa dalam menulis berita kita harus langsung praktek kepenulisan agar paham mengenai tulisan kita.
Hamidulloh Ibda, mengatakan bahwa menulis itu harus selalu diasah, menulis itu seperti pisau kalau tidak digunakan lama – lama bisa tumpul, tidak ada resep lain kecuali berlatih, berlatih, dan berlatih. Ia menjelaskan mengenai Jurnalistik dan Jurnalis yang diartikan sebagai kegiatan mencari, mengolah, dan menyebarluaskan berita melalui media massa.
Semoga dengan adanya workshop ini, para guru muhammadiyah di wilayah DKI Jakarta dapat mengembangkan kemampuan menulisnya sehingga menghasilkan berita maupun informasi yang menarik bagi kemajuan sekolahnya masing – masing.
Para peserta juga mendapatkan tugas penulisan berita tentang sekolahnya. Penugasan ini dimaksudkan untuk melatih peserta dalam menemukan sudut pandang penulisan berita tentang sekolahnya, agar dapat menjadi berita yang mengungkap pendidikan karakter dan ciri khas sekolah Aswaja. Berita tersebut pun dapat disertai dengan foto sehingga dapat menjadi berita di website sekolah serta sosial medianya seperti Instagram, facebook, dan twitternya.
Semoga dengan adanya workshop ini, para guru di wilayah Brebes dapat mengembangkan kemampuan menulisnya sehingga menghasilkan berita maupun informasi yang menarik untuk kemajuan sekolahnya masing – masing. (Rofiq Hidayat).



